BPPSDMP Aktif Mendukung Ekspor Melalui Materi Penyuluhan Pertanian

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan ekspor dari berbagai macam komoditas, salah satunya hortikultura. Pasar produk pertanian khususnya sayuran dan buah-buahan sangat terbuka luas di Singapura dan Kabupaten Bandung tercatat sebagai pemasok andalan sayuran ke negara Singapura. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran dan fungsi Penyuluh Pertanian yang terus melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada petani, gapoktan di wilayah binaannya agar terus meningkatkan kualitas dan jenis-jenis komoditas yang akan diekspornya serta harus memperhatikan packagingnya.  

Berbagai macam jenis komoditas hortikultura lainnya yang sudah diekspor ke Cina dan negara-negara lain di kawasan Asia, Eropa serta Amerika Serikat (AS). Beberapa jenis sayuran yang sering dikirim diantaranya selada air, jamur, buncis, lobak, bit, labu siam, waluh lokal, dan kentang 

Selain sayuran, Kementan juga telah mengekspor tanaman hias ke Belanda dan Pemerintah tengah berupaya membuka keran ekspor tanaman hias ke berbagai negara di seluruh dunia. Semua komoditas tersebut dikirim dari beberapa daerah seperti Provinsi Jawa Barat, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Indonesia bagian Timur lainnya, dengan total nilai ekonomi ekspor produk pertanian yang diekspor kali ini sebesar Rp 2,2 miliar. Beberapa jenis komoditas pertanian yang sudah dilepas antara lain buah mangga sebanyak 1,6 ton, bibit tanaman hias sebanyak 141,3 ribu batang, Sarang Burung Walet (SBW) sebanyak 51,5 kilogram, telur Hatching Eggs (HE) sebnyak 60,5 ribu butir serta ular jali sebanyak 1.000 ekor. 

Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kita harus fokus untuk mendorong ekspor. Inovasi dan terobosan ditujukan untuk percepatan layanan dan juga fungsi fasilitator. Untuk itu, semua unit dan direktorat teknis lingkup Kementan diharapkan dapat berperan aktif untuk melakukan pendampingan terhadap ekspor. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian terus melakukan pendampingan kepada petani, kelompoktani dan gapoktan di seluruh Indonesia. Pendampingan ini bertujuan untuk melahirkan petani-petani yang melahirkan produk yang siap ekspor. 

Selain itu permintaan Menteri Pertanian akan dijadikan bagian dari materi penyuluhan para Penyuluh Pertanian didalam melakukan pendampingan kepada petani, ujar Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc. di Jakarta. Apapun materi penyuluhan yang akan disampaikan oleh Penyuluh harus diselipkan tentang materi ekspor. (Nur Fajar)